Sejak diresmikan sebagai Taman Bacaan Masyarakat pada Tanggal 4 April Tahun 2017, Tbm Rumah Nalar yang pertama membuat Gebrakan Gazebo Nalar yang menjadi pusat perhatian bagi masyarakat, terutama di Desa Anrang yang belum pernah ada bangunan serupa sebelumnya.
Gazebo Rumah Nalar dibangun dengan luas bangunan 3 x 4 Meter (12M2) yang dibangun diatas lahan dengan luas 10 x 15 Meter (150M2). Gazebo Rumah Nalar ini dibangun di Pinggir Jalan dengan konsep terbuka sehingga mudah terlihat oleh masyarakat dan cocok menjadi tempat persinggahan jika sedang hujan, matahari terik atau sekedar singgah istirahat. Gazebo Nalar juga cocok untuk kegiatan diskusi, game edukasi, bincang lepas atau sekedar bersantai.
belajar sambil bermain |
Kelebihan lain dari Gazebo Rumah Nalar adalah nuansanya yang dirancang sebagai perpustakaan untuk masyarakat desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dimana masyarakatnya antusias terhadap kegiatan pembelajaran,pemudanya yang energik, anak usia dini dan usia sekolah dasar yang begitu ceria. Konsep Perpustakaan ini tidak terkesan monoton hanya menyediakan buku-buku sebagai referensi namun juga menyediakan fasilitas belajar seperti papan tulis dan medianya, kolam ikan disisinya yang memanjakan mata serta nuansa hijau alami yang tertata yang menambah kesan alaminya.
Dari gerakan dan konsep itulah Tbm Rumah Nalar mendapat apresiasi dari pemerintah Desa Anrang sebagai Gerakan Literasi Terstruktur, Inovatif dan Kreatif. “ini adalah bentuk inovasi yang sangat bagus, tidak terpikirkan oleh orang-orang didesa ini sebelumnya namun saat ini sudah ada dan bisa birasakan oleh banyak orang manfaatnya. Ini berkat kreasinya pengelola Tbm Rumah Nalar”, Tutur Bahtiar, S.Sos. Kepala Desa Anrang Kecamatan Rilau Ale.
Apresiasi ini bukan berarti gerakan literasi (pendidikan) dan sarana/Prasarana Tbm sudah cukup sampai disitu. Justru karena pengelola merasa bahwa masyarakat membutuhkan gerakan literasi yang dibangun oleh pengelola Tbm Rumah Nalar sehingga pengembangan harus terus dilakukan.