Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah tonggak sejarah yang mengingatkan kita pada perjalanan panjang bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita luhur sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945: melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Bagi Rumah Nalar, kemerdekaan bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan sebuah tanggung jawab kolektif untuk menghidupi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kemerdekaan adalah ruang untuk menumbuhkan literasi, sastra, budaya, kepedulian lingkungan, dan kemandirian pertanian yang berakar pada kearifan lokal.
Rumah Nalar hadir sebagai bagian dari denyut kebangsaan, menghadirkan pengetahuan yang membebaskan, seni yang menghidupkan, serta praktik ramah lingkungan yang meneguhkan jati diri bangsa. Kami percaya bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika masyarakat memiliki daya untuk membaca dunia, menuliskan sejarahnya sendiri, menjaga bumi tempat berpijak, dan merawat budaya yang diwariskan leluhur.
Dalam usia 80 tahun NKRI, kami ingin terus berjalan bersama masyarakat, menyalakan api literasi, menyuburkan kreativitas, menguatkan solidaritas, dan membangun kedaulatan pangan. Karena di sanalah hakikat kemerdekaan menemukan makna: sebuah bangsa yang berdiri teguh, berdaulat, adil, dan makmur, dengan rakyatnya yang merdeka berpikir, merdeka berkarya, dan merdeka menjaga masa depan bersama.
Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Semoga semangat kemerdekaan senantiasa mengalir dalam jiwa setiap anak bangsa, menuntun kita untuk terus menjaga persatuan, merawat budaya, dan melestarikan bumi yang kita cintai.
Doa terbaik kami untuk negeri tercinta: semoga Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang besar, rakyatnya hidup sejahtera, berbudi pekerti yang luhur, serta disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
