Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pelatihan Dramatisasi Cerita Rakyat: Menghidupkan Naskah Menjadi Pertunjukan

Kamis, 16 Oktober 2025 | Oktober 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-16T22:05:14Z


Kegiatan Pelatihan Dramatisasi Cerita berlangsung di Kebun Literasi Rumah Nalar, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Sastra Berjejak, yang didukung oleh Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Pelatihan ini menghadirkan Kak Sabri Abian (Punggawa Belobelona Abian) sebagai narasumber utama. Dalam materinya yang bertema “Teater dan Pementasan”, ia mengajak peserta memahami seni peran tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana menghidupkan nilai-nilai budaya dan cerita rakyat. Sabri menekankan bahwa teater adalah ruang ekspresi dan pembelajaran yang menyatukan unsur tubuh, suara, dan rasa untuk mewujudkan naskah menjadi pengalaman nyata di panggung.

Materi yang disampaikan mencakup:

  1. Pengenalan dasar seni peran dan ekspresi tubuh

  2. Teknik membaca dan memahami naskah untuk pementasan

  3. Improvisasi dan pengenalan adegan berdasarkan karakter rakyat

  4. Tata panggung sederhana; meliputi penataan ruang, properti, dan kostum lokal

  5. Latihan pementasan mini sebagai bentuk praktik langsung

Dalam paparannya, Sabri mengutip pengertian teater sebagai seni pertunjukan kolaboratif yang memadukan akting, dialog, musik, dan gerak untuk menyampaikan pesan moral atau cerita kehidupan. Ia menjelaskan bahwa teater bukan hanya bentuk hiburan, melainkan juga media pendidikan, ekspresi, dan pelestarian budaya.

Peserta diajak mengenal unsur-unsur seni peran, antara lain lakon, penokohan, watak, tubuh, suara, penghayatan, ruang, kostum, properti, dan unsur musikal. Melalui latihan olah tubuh, olah suara, olah rasa, dan olah pikir, peserta belajar mengendalikan ekspresi dan menghidupkan karakter berdasarkan naskah cerita rakyat yang mereka tulis sendiri.
Sesi Berlatih

Sabri juga menekankan pentingnya kerja sama antar pemain dan sutradara, konsentrasi, serta keberanian untuk mencoba (trial and error) dalam proses latihan. Bagi peserta, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk memahami bagaimana cerita rakyat bisa diubah menjadi bentuk dramatik yang memikat dan menyentuh.

Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh semangat. Peserta aktif bertanya, berdiskusi, dan mencoba mempraktikkan teknik dasar seni peran. Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menyiapkan pementasan cerita rakyat Desa Anrang, sekaligus menghidupkan kembali semangat teater sebagai medium belajar, berekspresi, dan merawat warisan budaya lokal.



×
Berita Terbaru Update