Pelatihan ini menghadirkan Kak Sabri Abian (Punggawa Belobelona Abian) sebagai narasumber utama. Dalam materinya yang bertema “Teater dan Pementasan”, ia mengajak peserta memahami seni peran tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana menghidupkan nilai-nilai budaya dan cerita rakyat. Sabri menekankan bahwa teater adalah ruang ekspresi dan pembelajaran yang menyatukan unsur tubuh, suara, dan rasa untuk mewujudkan naskah menjadi pengalaman nyata di panggung.
Materi yang disampaikan mencakup:
-
Pengenalan dasar seni peran dan ekspresi tubuh
-
Teknik membaca dan memahami naskah untuk pementasan
-
Improvisasi dan pengenalan adegan berdasarkan karakter rakyat
-
Tata panggung sederhana; meliputi penataan ruang, properti, dan kostum lokal
-
Latihan pementasan mini sebagai bentuk praktik langsung
Dalam paparannya, Sabri mengutip pengertian teater sebagai seni pertunjukan kolaboratif yang memadukan akting, dialog, musik, dan gerak untuk menyampaikan pesan moral atau cerita kehidupan. Ia menjelaskan bahwa teater bukan hanya bentuk hiburan, melainkan juga media pendidikan, ekspresi, dan pelestarian budaya.
Sesi Berlatih |
Sabri juga menekankan pentingnya kerja sama antar pemain dan sutradara, konsentrasi, serta keberanian untuk mencoba (trial and error) dalam proses latihan. Bagi peserta, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk memahami bagaimana cerita rakyat bisa diubah menjadi bentuk dramatik yang memikat dan menyentuh.
Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh semangat. Peserta aktif bertanya, berdiskusi, dan mencoba mempraktikkan teknik dasar seni peran. Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menyiapkan pementasan cerita rakyat Desa Anrang, sekaligus menghidupkan kembali semangat teater sebagai medium belajar, berekspresi, dan merawat warisan budaya lokal.