Pada tahun 2025, TBM Rumah Nalar kembali menegaskan komitmennya terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan literasi yang membumi dan menyentuh lapisan paling awal: anak-anak. Selama rentang waktu dari Januari hingga 4 April, setiap Sabtu sore dan Minggu pagi, Rumah Nalar menyelenggarakan kegiatan Apresiasi Anak Membaca dan Bercerita—sebuah ruang kreatif yang tidak hanya mengajak anak untuk akrab dengan buku, tetapi juga membuka jalan menuju kecintaan pada dunia sastra.
Sastra, sebagai cermin peradaban dan jendela batin manusia, sejatinya tidak hanya milik kalangan dewasa. Kegiatan membaca cerita, mendengarkan kisah, dan mencoba menceritakan ulang dengan gaya dan imajinasi sendiri adalah bentuk paling awal dari pengalaman sastra anak-anak. Melalui dongeng, fabel, puisi anak, hingga cerita rakyat yang penuh makna, anak-anak dibimbing untuk memahami nilai, merasakan keindahan bahasa, dan menyampaikan ide secara ekspresif.
Kegiatan ini dirancang sebagai wadah apresiasi dimana setiap anak tidak hanya menjadi pembaca pasif, tetapi juga penikmat, penafsir, dan bahkan pelaku sastra. Mereka diberi ruang untuk membacakan cerita di depan teman-temannya, berdiskusi tentang tokoh dan nilai dalam cerita, serta bereksperimen dengan bercerita versi mereka sendiri. Ini bukan sekadar kegiatan baca biasa, melainkan langkah awal membangun hubungan emosional dan intelektual anak-anak dengan karya sastra.
Melalui kegiatan ini, TBM Rumah Nalar percaya bahwa memperkenalkan sastra sejak dini adalah bagian penting dari upaya membentuk generasi yang peka, imajinatif, dan memiliki daya pikir kritis. Sastra bukan lagi sesuatu yang jauh dan sulit dipahami, tetapi hadir lewat suara anak-anak yang membaca dengan antusias dan bercerita dengan imajinasi tanpa batas.