Sebagai tokoh literasi yang telah konsisten mengembangkan kegiatan baca-tulis serta literasi pertanian melalui kebun literasi, Haris melihat program Relima sebagai peluang memperluas dampak gerakan literasi, khususnya di wilayah pedesaan. “Kami ingin Rumah Nalar tidak hanya menjadi simpul literasi di Desa Anrang, tapi juga berkontribusi nyata dalam gerakan literasi nasional,” ujar Haris. "Meskipun demikian, karena ini sifatnya seleksi maka terpilih adalah ketetapan panitia dan pasti kita mendukung apapun hasil keputusan panitia pelaksana" Lanjutnya.
Haris dijadwalkan akan mengirimkan seluruh berkas pendaftaran pada tanggal 9 Mei 2025, bertepatan dengan hari pertama penerimaan berkas oleh panitia seleksi. Langkah ini menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan Rumah Nalar sebagai bagian dari solusi literasi di Indonesia. Bahkan sejak pertama pengumuman dirilis, seluruh berkasnya langsung disiapkan dan sampai tanggal 7 Mei 2025 semuanya sudah siap.
Seleksi Relima 2025 bertujuan merekrut relawan literasi terbaik dari seluruh nusantara untuk memberikan pendampingan literasi di daerah kurang terlayani. Dengan dedikasi dan pengalaman yang telah terbukti, Abdul Haris Mubarak diharapkan mampu membawa semangat literasi dari Desa Anrang menuju panggung nasional.
