Meski baru beranggotakan 35 orang, komunitas perempuan buruh migran ini mampu menghadirkan agenda besar yang dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk pemerintah provinsi, pemerintah daerah, akademisi, serta komunitas pendukung lainnya. Hadir pula Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof. Nursini, bersama perwakilan BP3MI, Imigrasi, BaKTI-INSPIRASI, serta Asisten 1 Pemkab Bulukumba yang secara resmi membuka acara.
Agenda konsolidasi ini diisi dengan peluncuran zine, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Balla’ta Migran dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, serta dialog publik yang menghadirkan tokoh penting. Tidak ketinggalan, perempuan buruh migran juga mengekspresikan pengalaman mereka lewat persembahan puisi yang menyentuh hati para tamu.
Selain diskusi serius, kegiatan ini turut menyelipkan ruang rekreasi berupa lomba mewarnai dan fashion show untuk anak-anak, yang ramai dikunjungi dan menciptakan suasana hangat bagi keluarga. Panitia juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis serta pameran produk lokal dan hasil pertanian masyarakat.
Kegiatan ini semakin bermakna karena mendapat dukungan dari komunitas Pasompe dan mahasiswa Universitas Hasanuddin. Pengelola TBM Rumah Nalar merasa bangga dan gembira karena Kebun Literasi Rumah Nalar kembali dipercaya sebagai lokasi kegiatan besar yang melibatkan lintas komunitas, pemerintah, dan masyarakat luas.
“Ini membuktikan bahwa gerakan perempuan buruh migran tidak hanya tentang memperjuangkan hak-hak mereka, tetapi juga membangun ruang sosial, budaya, dan literasi yang memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar salah satu pendamping komunitas.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan banyak pihak, Konsolidasi Akbar ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran perempuan buruh migran sebagai agen perubahan di desa mereka.