Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Idris Makkatutu Ajak Peserta Menyulap Cerita Rakyat Jadi Kisah yang Memikat

Senin, 13 Oktober 2025 | Oktober 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-13T09:59:35Z

Bulukumba, 10 Oktober 2025Kelas Penulisan Cerita Rakyat yang digelar oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumah Nalar di Kebun Literasi Rumah Nalar, Desa Anrang, mencapai puncaknya dengan menghadirkan narasumber keempat, Idris Makkatutu, S.Pd., M.Pd, akrab disapa Kak Irhil, pendiri komunitas literasi Tanda Baca sekaligus penulis buku.

Sesi ini berlangsung pada Jum’at, 10 Oktober 2025, pukul 15.45 hingga 17.30 WITA, dengan materi bertajuk “Teknik Bercerita: Menyulap Cerita Rakyat Menjadi Kisah Memikat.”
Kegiatan ini menjadi materi keempat sekaligus penutup dari seluruh rangkaian pelatihan Kelas Penulisan Cerita Rakyat yang diselenggarakan oleh TBM Rumah Nalar dengan dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI Tahun 2025.

Dalam penyampaiannya, Kak Irhil mengajak peserta memahami pentingnya penulisan kreatif dan storytelling dalam menghidupkan kembali cerita rakyat agar lebih dekat dan relevan dengan pembaca masa kini. Ia menekankan beberapa unsur penting dalam membangun kisah yang memikat, antara lain:

  • Struktur cerita dan alur yang kuat untuk menjaga ritme narasi,

  • Plot twist dan konflik yang menggugah emosi,

  • Dialog yang hidup agar karakter terasa nyata, dan

  • Teknik membangun ketertarikan pembaca sejak paragraf pertama hingga akhir.

“Cerita rakyat akan selalu hidup kalau kita bisa mengisahkannya dengan cara yang memikat. Tugas penulis bukan hanya menyalin kisah lama, tetapi menanamkan kembali napas tradisi dalam bentuk baru,” tutur Kak Irhil di hadapan peserta yang mengikuti dengan penuh semangat.

Meski kegiatan ini berlangsung di hari kedua pelatihan, antusiasme peserta tak surut sedikit pun. Mereka aktif berdiskusi, menanggapi contoh-contoh karya yang dibedah, dan berani mencoba menulis ulang bagian cerita rakyat dengan gaya bahasa mereka sendiri. Suasana kelas terasa akrab, hangat, dan penuh inspirasi.

Sebagai materi penutup, sesi ini menjadi refleksi berharga bagi seluruh peserta yang selama dua hari telah menempuh perjalanan menulis, mulai dari memahami konteks budaya, pendekatan sastra kontemporer, riset lapangan, hingga teknik bercerita yang memikat.
Melalui dukungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, kegiatan ini menjadi langkah nyata TBM Rumah Nalar dalam menumbuhkan tradisi menulis dan melestarikan kekayaan cerita rakyat sebagai bagian dari literasi budaya bangsa.



×
Berita Terbaru Update