Bulukumba, 10 Oktober 2025 — Suasana sore di Kebun Literasi Rumah Nalar dipenuhi semangat para peserta Kelas Penulisan Cerita Rakyat. Kegiatan ini menghadirkan Alfian Nawawi, S.I.Kom, penulis buku “Samindara: Antologi Cerita Rakyat dari Bumi Panritalopi”, sebagai narasumber ketiga dalam rangkaian pelatihan Sastra Berjejak yang diselenggarakan oleh TBM Rumah Nalar.
Materi yang disampaikan mencakup:
-
Pemahaman dasar cerita rakyat — pengertian, bentuk, dan nilai moral yang terkandung di dalamnya.
-
Teknik riset lapangan, meliputi persiapan tema, wawancara dengan narasumber, dokumentasi audio-visual, serta verifikasi lintas versi cerita.
-
Etika dan hak narasumber, termasuk cara meminta izin, mencantumkan sumber, dan menjaga keaslian isi cerita tanpa mengubah makna budaya.
-
Langkah menulis dari catatan lapangan ke draft cerita, dengan struktur narasi yang memuat pembuka, konflik, dan penutup bernilai moral.
-
Revisi dan editing, agar bahasa sesuai kaidah, alur tetap logis, dan karya mengandung nilai budaya yang utuh.
-
Produksi karya konvensional dan digital, mulai dari buku, komik, hingga konten audio-visual seperti video cerita rakyat di platform digital.
Di akhir kegiatan, Kak Alfian menutup dengan ajakan inspiratif:
“Menulis cerita rakyat itu 50% mendengar, 30% menulis, dan 20% merevisi. Kuncinya adalah kepekaan dan kesabaran mendengar kisah orang tua kita.”
Kegiatan ini menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian Kelas Penulisan Cerita Rakyat yang digelar oleh TBM Rumah Nalar di Kebun Literasi Rumah Nalar, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba — sebuah gerakan literasi yang tak hanya menulis, tetapi juga menghidupkan kembali identitas budaya lokal melalui kisah rakyat.