Tahun ini, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia genap berusia 45 tahun pada tanggal 17 Mei 2025 nanti. Di usianya yang matang, tema besar “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa” menjadi penanda komitmen berkelanjutan untuk menghadirkan perpustakaan sebagai ruang publik yang aktif, adaptif, dan inklusif. Lebih dari sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan kini menjadi pusat pengembangan literasi, kecakapan hidup, pengetahuan, dan informasi yang merangkul seluruh lapisan masyarakat, dari kota hingga pelosok desa.
Sebagai bagian dari komunitas literasi yang mendapat dukungan dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, TBM Rumah Nalar di Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, turut menyemarakkan momen bersejarah ini. Bagi kami, Perpusnas bukan hanya lembaga nasional, tetapi juga mitra strategis dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dari akar rumput. Melalui pendekatan inklusif, kami melihat perubahan nyata: dari anak-anak yang kini rajin membaca, petani yang belajar praktik pertanian berkelanjutan, hingga warga yang mulai percaya bahwa pengetahuan adalah pintu keluar dari kemiskinan struktural.
Dukungan yang diberikan Perpusnas bukan hanya berupa buku atau alat, tetapi juga dalam bentuk penguatan kapasitas, pendampingan, dan ruang kolaborasi. Dampaknya terasa luas: program literasi kini menjelma menjadi gerakan sosial yang membentuk karakter, memperkuat identitas lokal, dan membuka masa depan.